Kenapa keberhasilan tampak begitu mudah menghampiri orang lain dan tidak pada diri anda? Kenapa orang lain tampak begitu gampang mendapat apapun yang diinginkannya, sedang anda sekalipun merasa sudah berusaha SANGAT keras, bahkan mungkin jungkir balik ke sana kemari namun yang didapat hanya secuil.
Apa benar itu karena takdir? Apa mungkin mereka lebih beruntung dari anda?
Tentang orang-orang yang berhasil, dari pengamatan saya, mereka memiliki beberapa kesamaan:
Mencintai yang dilakukan. Orang-orang sukses biasanya berhasil di bidang yang dicintainya. Karena senang dengan yang dilakukannya, mereka akan menjalaninya dengan riang gembira. Tanpa ada paksaan. Itulah kenapa misalnya seorang seperti Ahmadun Yosi Herfanda dan Jonru bisa menjadi penyair dan penulis hebat. Karena mereka mencintai yang dilakukannya. Lakukan apa yang anda cintai. Makin anda lakukan, makin bersemangat dan nikmat menjalaninya.
Berorientasi pada tujuan. Orang-orang sukses selalu berorientasi pada tujuan. Tahu mengapa harus melakukan sesuatu. Dan memfokuskan usahanya untuk mencapai tujuan itu.
Ketahui dimana anda sekarang dan kemana akan melangkah, dan tahu bagaimana cara mencapainya. Selanjutnya just ACTION!
Berkumpul di lingkungan orang sukses. Nasihat lama mengatakan kalau ingin harum berkumpullah dengan penjual minyak wangi. Berkumpul di lingkungan yang sesuai, bisa mendorong anda mencapai apa yang anda inginkan.
Percaya diri. Orang-orang sukses memiliki kepercayaan diri. Tanpa ragu mereka akan mengatakan kepada orang di sekelilngnya mengenai tujuan-tujuannya. Mereka mengatakan apa saja yang akan mereka lakukan dan hasilkan.
Jangan ragu, percayalah pada diri anda. Anda bisa!
Bekerja keras dan cerdas. Sekalipun berbisnis internet yang tiap harinya hanya menghadap komputer, namun jangan dikira kita tak perlu kerja keras dan cerdas. Tanpa bermaksud apa-apa, sekalipun saya bisa saja tak bekerja apapun sepanjang waktu, namun tiap harinya saya tetap mengalokasikan waktu bekerja. Sekalipun ada beberapa karyawan yang membantu, saya tetap ACTION. Saya tak keberatan bangun tengah malam sekalipun untuk mengecek email, blog, dan situs web.
Ya karena saya menyukainya. Saya mencintai apa yang saya lakukan. Saya cinta internet marketing.
Keberhasilan, kesuksesan atau apapun namanya adalah sebuah proses. Proses yang tak datang hanya dengan sekali ucap “simsalabim” maka berubahlah segalanya. Sukses adalah buah dari komitmen dan proses terus menerus untuk mencapai sebuah tujuan. Seperti besi yang ditempa dalam api, sampai akhirnya menjadi pisau atau benda lain yang lebih berguna. Kesetiaan menjalani proses itulah kuncinya. Meski klise, namun sampai sekarang terus terbukti sangat telak terhadap hasil akhir yang ingin kita capai.
Dalam hidup segala sesuatunya memang tak selalu berjalan sempurna. Namun bukan berarti kita harus terdiam dan menyerah berpangku tangan pada nasib.
Bangkit dan mari ACTION!
Pilihlah jawaban berikut ini yang anda anggap paling benar!
1. Draiser pada batu gerinda berfungsi untuk …………………………
a. Meratakan batu gerinda
b. Menajamkan batu gerinda
c. Mengasah batu gerinda
d. Meluruskan batu gerinda
e. Membuat batu gerinda
2. Berikut ini adalah macam – macam alat potong pada proses kerja bangku……………
a. File c. Centre Punch e. High Guage
b. Face mill cutter d. Cutter g
3. Benda kerja yang dibubut dengan diameter 20 mm bahan yang digunakan St 40 maka putaran mesin yang digunakan adalah………
a. 370 rpm c. 460 rpm e. 320 rpm
b. 510 rpm d. 770 rpm
4. Fungsi dari perlakuan Anealing antara lain, kecuali………………..
a. Mengurangi kekerasan
b. Menghilangkan tegangan
c. Menambah kekuatan
d. Memperbaiki ductulitas
e. Menambah kekerasan
5. Sebuah batang bulat dengan diameter 25 mm harus menahan beban tarik sebesar 5000 kg maka besar tegangan tariknya yang terjadi adalah………..
a. 1017 kg/cm2 c.1020 kg/ cm2 e. 1025 kg/cm2
b.1018 kg/cm2 d. 1022 kg/cm2
6. Proses pembentukan dengan jalan cold working dengan membengkokkan benda kerja disebut…………….
a. Bending b. Extruding c. Forging d. Forming e. Rolling
7. manajemen bahaya dikenal lima prinsip pengendalian bahaya yang bisa digunakan secara
bertingkat/bersama-sama untuk kecuali…………………..
a. Penggantian/substitution, juga dikenal sebagai enginering control
b. Pengendalian administratif/administrative controls
c. Perlengkapan perlindungan personel
d. Pemisahan/separation
e. Pemusatan pekerjaan /Central work
8. Perhatikan gambar pengukuran micrometer berikut ini. Berapa ukuran yang ditunjukkan pada gambar dibawah ……………
a. 12,33 mm
b. 13,83 mm
c. 12,83 mm
d. 13,33 mm
e. 10,25 mm
9. Gambar dibawah ini jika varnier chaliper memiliki ketelitian 0,05 maka terbaca pengukuran…………………..
a. 6,80 mm c. 7,15 mm e. 8,25mm
b. 5,80 mm d. 9,15mm
10. Diketahui gambar pada bahan yang akan dilakukan pengeboran seperti dibawah. Jarak yang terbentuk pada sumbu X sebagaimana gambar dibawah adalah…………….
20 mm
30 mm
25 mm
50 mm
55 mm
11. Gambar disamping ini adalah proyeksi
a. Isometrik
b. Piktorial
c. Dimetri
d. Perspektif
e. Atraktif
12.
13. Simbul b pada symbol pengerjaan disamping adalah …
a. Harga kekasaran
b. Cara proses pengerjaan
c. Ukuran yang dilebihkan
d. Serat bekas pengerjaan
e. Harga toleransi
14. Baja dipanaskan sampai suhu antar 770 - 830o C kemudian ditahan beberapa saat lalu didinginkan secara cepat/ mendadak adalah proses perlakuan panas dari……………………………
a. Annealing b. Normalizing c. Hardening d. Tempering e. Karborizing
15. Berikut ini alat bantu melukis pada benda kerja adalah, kecuali ……………..
a. High Guage c. Centre Punch e. Ruller
b. Sawwing d. Paint
16. Berikut ini adalah perlengkapan pada mesin bubut………………
a. Head Stock c. Tail Stock d. Lathe dog
b. Transportinr e. Arbor
17. Gambar dibawah ini adalah salah satu perlengkapan pada mesin bubut yang berfungsi untuk…………
18. Sebuah poros dari bahan mild stell dengan diameter 25 mm ( Cs = 20 m/menit ) dan panjang 350 mm. maka kecepatan putar main spindle adalah…………
a. 398,08 Rpm c. 310,50 Rpm e. 254,77 Rpm
b. 250 Rpm d. 298,08 Rpm
19. Proses pembentukan logam atau paduannya dengan cara menekan dalam cetakan sehingga menghasilkan benda sesai dengan cetakannya disebut……………………
a. Extruding b. Rolling c. Forging d. Drawing e. Strength
20. Kecepatan potong untuk mengebor baja lunak (Cs) = 25 m/mnt dan diameter bor yang digunakan 15 mm,
secara teoritis putaran mesinnnya adalah………..
a. 398,08 rpm b. 530,78 rpm c. 3.140 rpm d. 531 rpm e. 280,25
21. Besar sudut center drill adalah ……derajat
a. 112 b. 115 c. 118 d.122 e. 130
22. Cara membubut tirus pada poros yang panjang, dapat dikerjakan dengan……..
a. Memiringkan eretan memanjang
b. Memiringkan tool holder
c. Memiringkan eretan atas
d. Memiringkan lubang
e. Menggeser kepala lepas
23. Jika ukuran suatu Ulir segi tiga tercantum W ½ “, yang dimasud dengan angka ½ adalah…………
a.Besarnya diameter nominal ulir = ½ inchi
b.Jarak kisar ulir = ½ inchi.
c.Jarak antara puncak ulirnya = ½ mm
d.Panjang ulir efektif = ½ “
e.Banyaknya ulir tiap inchi
24.
Peralatan seperti gambar disamping berfungsi untuk.................
a.Mencekam end mill cutter
b.Mencekam mata bor dengan bentuk tangkai tirus
c.Mencekam shell end mill cutter
d.Mencekam face mill cutter
e.Mengefrais permukaan
25. Gambar dibawah ini yang merupakan Gear Hobing adalah…………….
26. Pada gambar disamping busur singgung batu gerinda adalah…………………….
a. Busur singgung kecil untuk batu gerinda lunak
b. Busur singgung besar untuk batu gerinda keras
c. Busur singgung besar untuk batu gerinda lunak
d. Busur singgung kecil untuk batu gerinda keras
e. Busur singgung besar untuk batu gerinda sedang
27. Sebuah batu gerinda berdiameter 200 mm, akan bekerja dengan kecepatan potong 20 m/menit. Maka kecepatan putar batu gerinda adalah………………………………….
a. 31,85 rpm b. 39,80 rpm c. 42,31 rpm d. 44,27 rpm e. 32,82 rpm
28. Faktor – factor yang menentukan pekerjaan nmenghaluskan permukaan benda kerja dengan penggerindaan
adalah kecuali………………..
a. Kecepatan pemotongan benda kerja
b. Ukuran diameter batu gerinda yang dipergunakan
c. Kecepatan putaran batu gerinda
d. Pendingin yang digunakan saat penggerindaan
e. Tekanan penyayatan benda kerja
29. . Rumus menentukan diameter poros ulir adalah………………
a. Dp = Dl – 10% K c. Dp = Dn – 10% K e. Dp = Dn - K
b. Dp = Dn + 10 % K d. Dp = Dl + 10% K
30. Benda kerja yang dibubut dengan diameter 20 mm bahan yang digunakan St 40 maka putaran mesin yang digunakan adalah………
a. 370 rpm c. 460 rpm e. 320 rpm
b. 510 rpm d. 770 rpm
31. Alat Bantu untuk membubut tirus yang memiliki sudut tirus kecil dinamakan…………………..
a. Taper Gauge c. Taper Altaricment e. Let Dog
b. Taper Attachment d. Limit Plug Gauge
Pada proses pengasahan alat potong pahat rata kanan, sudut tatal adalah.....
80 – 90
80 – 120
300 – 400
350
250
32.
33. Pada umumnya dilihat dari kedudukan arbornya, mesin frais terdiri dari kecuali………….
a. Mesin frais vertical
b. Mesin frais horisontal
c. Mesin frais universal
d. Mesin frais tangensial
e. Mesin frais universal vertical
Untuk membuat alur seperti gambar disamping, dengan menggunakan cutter......
a.End Mill
b.T – Slot
c.Slot Drill
d.Ekor Burung
e.Face mill
34.
35. Yang termasuk bahaya resiko manusia adalah…………………
Bahaya-bahaya biologi, kimia, ruang kerja, suhu, kualitas udara
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual, peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan
Kejahatan di tempat kerja, termasuk kekerasan, sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya
Peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan, getaran, factor ergonomic
Panas/termal, cahaya dan pencahayaan.
36. Ada lima hal yang harus selalu diperhatikan untuk kerja pemesinan ialah kecuali……………………….
a.Mentaati SOP Pekerjaan dan K3
b.Mesin harus selalu bersih dan siap pakai,
c.Penguasaan mesin ,cara menggunakan,memilih Speed dan Feed
d.Memilih Peralatan yang sesuai dengan benda kerja,
e.Mengenal masalah-masalah dan kesulitan dalam membaca gambar dan mengoperasikan alat ukur serta pekerjaan pembubutan dan cara pemecahannya
37. Beberapa sumber yang berakibat adanya faktor – faktor yang membuat suatu proses pengukuran menjadi tidak teliti dan tidak tepat adalah seperti pernya-nyataan di bawah ini , kecuali………………..
2.Logam tanpa campuran sudah dapat digunakan sebagai bahan teknik disebut…
3.Logam ferro disebut juga dengan ……
4.Pembenahan bijih-bijih juga disebut dengan…..
5.Pelarutan bijih-bijih dengan bahan kimia sesuai dengan jenis logam dinamakan proses…..
6.Proses pemurnian bijih besi dengan cara pemanasan dinamakan proses…
7.Lapisan konvertor Bessemer terbuat dari… bersifat….. proses Bessmer juga disebut …..
8. Arti dari AISI _ SAE B 2087 adalah ....
9. Ciri - ciri dari Baja Widia adalah ....
10.Mengapa anda sampai ikut remidi?
oPilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
oUntuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
oHubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
oBaca hasil ukur pada multimeter.
2.Mengukur tegangan AC
oAtur Selektor pada posisi ACV.
oPilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
oUntuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
oHubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
oBaca hasil ukur pada multimeter.
3.Mengukur kuat arus DC
oAtur Selektor pada posisi DCA.
oPilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.
oPerhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.
oPemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.
oHubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
oBaca hasil ukur pada multimeter.
4.Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap
oAtur Selektor pada posisi Ohmmeter.
oPilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
oBatas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur
oHubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
oBaca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.
5.Mengukur nilai hambatan sebuah resistor variabel (VR)
oAtur Selektor pada posisi Ohmmeter.
oPilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.
oBatas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur.
oHubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
oSambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR.
6.Mengecek hubung-singkat / koneksi
oAtur Selektor pada posisi Ohmmeter.
oPilih skala batas ukur X 1 (kali satu).
oHubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel/terminal yang akan dicek koneksinya.
oBaca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya.
oJika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau terminal tersebut putus.
7.Mengecek diode
oAtur Selektor pada posisi Ohmmeter.
oPilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
oHubungkan probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.
oJika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek, led akan menyala.
oJika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk berarti dioda rusak putus.
oLepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda.
oJika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti dioda baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus katoda-anoda.
8.Mengecek transistor NPN
oAtur Selektor pada posisi Ohmmeter.
oPilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
oHubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor .
oJika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.
oLepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.
oJika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
oHubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
oJika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.
oLepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
oJika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
oHubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.
oJika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
oNote : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor tidak diperlukan.
9.Mengecek transistor PNP
oAtur Selektor pada posisi Ohmmeter.
oPilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
oHubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.
oJika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.
oLepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor.
oJika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
oHubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
oJika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.
oLepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
oJika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
oHubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor.
oJika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
oNote : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak diperlukan.
10.Mengecek Kapasitor Elektrolit (Elko)
oAtur Selektor pada posisi Ohmmeter.
oPilih skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.
oHubungkan probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko.
oPastikan jarum multimeter bergerak kekanan sampai nilai tertentu (tergantung nilai elko) lalu kembali ke posisi semula.
oJika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko bocor.
oJika jarum tidak bergerak maka elko kering / tidak menghantar.