Senin, 19 Desember 2011

5 hal orang menjadi sukses


5 Hal yang Melejitkan Orang-Orang (Biasa) Menjadi Sukses

Kenapa keberhasilan tampak begitu mudah menghampiri orang lain dan tidak pada diri anda? Kenapa orang lain tampak begitu gampang mendapat apapun yang diinginkannya, sedang anda sekalipun merasa sudah berusaha SANGAT keras, bahkan mungkin jungkir balik ke sana kemari namun yang didapat hanya secuil.
Apa benar itu karena takdir? Apa mungkin mereka lebih beruntung dari anda?
Tentang orang-orang yang berhasil, dari pengamatan saya, mereka memiliki beberapa kesamaan:
  1. Mencintai yang dilakukan. Orang-orang sukses biasanya berhasil di bidang yang dicintainya. Karena senang dengan yang dilakukannya, mereka akan menjalaninya dengan riang gembira. Tanpa ada paksaan. Itulah kenapa misalnya seorang seperti Ahmadun Yosi Herfanda dan Jonru bisa menjadi penyair dan penulis hebat. Karena mereka mencintai yang dilakukannya.
    Lakukan apa yang anda cintai. Makin anda lakukan, makin bersemangat dan nikmat menjalaninya.
  2. Berorientasi pada tujuan. Orang-orang sukses selalu berorientasi pada tujuan. Tahu mengapa harus melakukan sesuatu. Dan memfokuskan usahanya untuk mencapai tujuan itu.
    Ketahui dimana anda sekarang dan kemana akan melangkah, dan tahu bagaimana cara mencapainya. Selanjutnya just ACTION!
  3. Berkumpul di lingkungan orang sukses. Nasihat lama mengatakan kalau ingin harum berkumpullah dengan penjual minyak wangi. Berkumpul di lingkungan yang sesuai, bisa mendorong anda mencapai apa yang anda inginkan.
  4. Percaya diri. Orang-orang sukses memiliki kepercayaan diri. Tanpa ragu mereka akan mengatakan kepada orang di sekelilngnya mengenai tujuan-tujuannya. Mereka mengatakan apa saja yang akan mereka lakukan dan hasilkan.
    Jangan ragu, percayalah pada diri anda. Anda bisa!
  5. Bekerja keras dan cerdas. Sekalipun berbisnis internet yang tiap harinya hanya menghadap komputer, namun jangan dikira kita tak perlu kerja keras dan cerdas. Tanpa bermaksud apa-apa, sekalipun saya bisa saja tak bekerja apapun sepanjang waktu, namun tiap harinya saya tetap mengalokasikan waktu bekerja. Sekalipun ada beberapa karyawan yang membantu, saya tetap ACTION. Saya tak keberatan bangun tengah malam sekalipun untuk mengecek email, blog, dan situs web.
    Ya karena saya menyukainya. Saya mencintai apa yang saya lakukan. Saya cinta internet marketing.
Keberhasilan, kesuksesan atau apapun namanya adalah sebuah proses. Proses yang tak datang hanya dengan sekali ucap “simsalabim” maka berubahlah segalanya. Sukses adalah buah dari komitmen dan proses terus menerus untuk mencapai sebuah tujuan. Seperti besi yang ditempa dalam api, sampai akhirnya menjadi pisau atau benda lain yang lebih berguna.
Kesetiaan menjalani proses itulah kuncinya. Meski klise, namun sampai sekarang terus terbukti sangat telak terhadap hasil akhir yang ingin kita capai.
Dalam hidup segala sesuatunya memang tak selalu berjalan sempurna. Namun bukan berarti kita harus terdiam dan menyerah berpangku tangan pada nasib.
Bangkit dan mari ACTION!

Related Posts:

Kamis, 15 Desember 2011

Soal Pemesinan klas 3


smkn warnaText Box: ISO 9001:2008
CERT. No. QEC24485PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
  SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 GLAGAH
Web site:http://www . smkn1glagah.net  / E-mail: smkn1glagah@yahoo.com
Kampus 1 Jl. Kuntulan No.1 Telp./Fax. 0333 – 421222 Banyuwangi 68432
Kampus 2 Jl. Jaksa Agung Suprapto No.70 Telp.0333 – 424288 Banyuwangi 68416
Paket B
DOKUMEN BENGKEL

 
 




Satuan Pendidikan  : Sekolah Menengah Kejuruan
Program Keahlian   : Teknik Pemesinan
  Kelas                      :  XI Pemesinan
  Hari/ Tanggal          
Waktu                     :
Jenis Soal                : Pilihan Ganda
 


 Pilihlah jawaban berikut ini yang anda anggap paling benar!

1. Draiser pada batu gerinda berfungsi untuk …………………………
a. Meratakan batu gerinda           
b. Menajamkan batu gerinda
c. Mengasah batu gerinda
d. Meluruskan batu gerinda         
e. Membuat batu gerinda
2. Berikut ini adalah macam – macam alat potong pada proses kerja bangku……………
a. File                                            c. Centre Punch                                   e. High Guage 
       b. Face mill cutter                        d. Cutter  g
3. Benda kerja yang dibubut dengan diameter 20 mm bahan yang digunakan  St 40 maka putaran mesin yang digunakan adalah………
      a. 370 rpm                                     c. 460 rpm                               e. 320 rpm
      b. 510 rpm                                     d. 770 rpm
4. Fungsi dari perlakuan Anealing antara lain, kecuali………………..
a. Mengurangi kekerasan             
b.  Menghilangkan tegangan        
c.  Menambah kekuatan 
d. Memperbaiki ductulitas                       
e.  Menambah kekerasan
5.  Sebuah batang bulat  dengan diameter 25 mm harus menahan beban tarik sebesar 5000 kg maka besar tegangan tariknya yang terjadi adalah………..
a. 1017 kg/cm2                                c.1020 kg/ cm2                        e. 1025 kg/cm2           
b.1018 kg/cm2                               d. 1022 kg/cm2
6. Proses pembentukan dengan jalan cold   working  dengan membengkokkan benda kerja  disebut…………….
     a. Bending              b. Extruding                c. Forging                    d.  Forming                 e. Rolling
7. manajemen bahaya  dikenal lima  prinsip pengendalian bahaya yang bisa digunakan secara     
    bertingkat/bersama-sama untuk kecuali…………………..     
a. Penggantian/substitution, juga dikenal sebagai enginering control
b. Pengendalian administratif/administrative controls
c. Perlengkapan perlindungan personel
d. Pemisahan/separation
e. Pemusatan pekerjaan /Central work
8. Perhatikan  gambar pengukuran micrometer berikut ini. Berapa ukuran yang ditunjukkan pada gambar dibawah ……………
a. 12,33 mm                     
b. 13,83 mm
c. 12,83 mm
d. 13,33 mm                                                                                                                                                 
e. 10,25 mm                                                                                                                  
                          
9. Gambar dibawah ini jika varnier chaliper memiliki ketelitian 0,05 maka  terbaca pengukuran…………………..





a. 6,80 mm                                                            c. 7,15 mm                                          e. 8,25mm
b. 5,80 mm                                                d. 9,15mm
10. Diketahui gambar pada bahan yang akan dilakukan pengeboran seperti dibawah. Jarak yang terbentuk pada sumbu X sebagaimana gambar dibawah adalah…………….
  1. 20 mm
  2. 30 mm
  3. 25 mm
  4. 50 mm
  5. 55 mm
 
 










11. Gambar disamping ini adalah proyeksi
                                                            a.  Isometrik
                                                            b. Piktorial
                                                            c. Dimetri
                                                            d. Perspektif
                                                            e. Atraktif

12.
    






13. Simbul b pada symbol pengerjaan disamping adalah … 
a.  Harga kekasaran                      
b. Cara proses pengerjaan            
c.  Ukuran yang dilebihkan
d. Serat bekas pengerjaan            
e. Harga toleransi
14. Baja dipanaskan sampai suhu antar 770 - 830o C kemudian ditahan beberapa saat lalu   didinginkan  secara  cepat/ mendadak adalah proses perlakuan panas dari……………………………
a. Annealing             b. Normalizing           c. Hardening               d. Tempering               e. Karborizing
              
15. Berikut ini alat bantu melukis pada benda kerja adalah, kecuali ……………..
a. High Guage                               c. Centre Punch                                   e. Ruller  
b. Sawwing                                   d. Paint                                        
16. Berikut ini adalah perlengkapan pada mesin bubut………………
a. Head Stock                               c. Tail Stock                            d. Lathe dog
b. Transportinr                               e. Arbor
17. Gambar dibawah ini adalah salah satu perlengkapan pada mesin bubut yang berfungsi untuk…………
 








18. Sebuah poros dari bahan mild stell dengan diameter 25 mm ( Cs = 20 m/menit ) dan panjang 350 mm. maka kecepatan putar main spindle adalah…………
a. 398,08 Rpm                               c. 310,50 Rpm                         e. 254,77 Rpm
b. 250 Rpm                                   d. 298,08 Rpm  
19. Proses pembentukan logam atau paduannya dengan cara menekan dalam cetakan sehingga menghasilkan benda  sesai dengan cetakannya disebut……………………
a. Extruding             b. Rolling                    c. Forging                    d. Drawing                  e. Strength
20. Kecepatan potong untuk mengebor baja lunak (Cs) = 25 m/mnt dan diameter bor yang digunakan 15 mm,
      secara teoritis putaran mesinnnya adalah………..                       
a. 398,08 rpm             b. 530,78 rpm         c. 3.140 rpm                d. 531 rpm                   e. 280,25
21. Besar sudut center drill adalah    ……derajat
     a. 112                     b. 115              c. 118              d.122               e. 130
22. Cara membubut tirus pada poros yang panjang, dapat dikerjakan dengan……..
a. Memiringkan eretan memanjang          
b. Memiringkan tool holder         
c. Memiringkan eretan atas               
d. Memiringkan lubang                
e. Menggeser kepala lepas
 23. Jika ukuran suatu Ulir segi tiga tercantum    W ½ “,  yang dimasud dengan angka ½  adalah…………
a.       Besarnya diameter nominal ulir = ½  inchi
b.      Jarak kisar ulir  = ½  inchi.
c.       Jarak antara puncak ulirnya = ½  mm
d.      Panjang ulir  efektif = ½ “
e.       Banyaknya ulir tiap inchi
24.
Peralatan seperti gambar disamping berfungsi untuk.................
a.       Mencekam end mill cutter
b.      Mencekam mata bor dengan bentuk tangkai tirus
c.       Mencekam shell end mill cutter
d.      Mencekam face mill cutter
e.       Mengefrais permukaan 
 
 




25. Gambar dibawah ini yang merupakan Gear Hobing adalah…………….
 









26. Pada gambar disamping busur singgung batu gerinda adalah…………………….
                                    a. Busur singgung kecil untuk  batu gerinda lunak
                                    b. Busur singgung besar untuk batu gerinda keras
                                    c.  Busur singgung besar untuk batu gerinda lunak
                                    d. Busur singgung kecil  untuk batu gerinda keras
                                    e. Busur singgung besar untuk batu gerinda sedang
27. Sebuah batu gerinda berdiameter 200 mm, akan bekerja dengan  kecepatan potong 20 m/menit. Maka kecepatan putar batu gerinda adalah………………………………….
a. 31,85 rpm                      b. 39,80 rpm                c. 42,31 rpm                d. 44,27 rpm                e. 32,82 rpm
28. Faktor – factor yang menentukan pekerjaan nmenghaluskan permukaan benda kerja dengan penggerindaan
       adalah  kecuali………………..
a. Kecepatan pemotongan benda kerja            
b. Ukuran diameter batu gerinda yang dipergunakan
c. Kecepatan putaran batu gerinda                   
d. Pendingin yang digunakan saat penggerindaan
e. Tekanan penyayatan benda kerja
29. . Rumus menentukan diameter poros ulir adalah………………
a. Dp = Dl – 10% K                                  c. Dp = Dn – 10% K               e. Dp = Dn - K
b. Dp = Dn + 10 % K                               d. Dp = Dl + 10% K
30. Benda kerja yang dibubut dengan diameter 20 mm bahan yang digunakan  St 40 maka putaran mesin yang digunakan adalah………
      a. 370 rpm                                     c. 460 rpm                               e. 320 rpm
      b. 510 rpm                                     d. 770 rpm      
31. Alat Bantu untuk membubut tirus yang memiliki sudut tirus kecil dinamakan…………………..
a. Taper Gauge                              c. Taper Altaricment               e. Let Dog
b. Taper Attachment                                 d. Limit Plug Gauge
Pada proses pengasahan alat potong pahat rata kanan, sudut tatal adalah.....
  1. 80 – 90
  2. 80 – 120
  3. 300 – 400
  4. 350
  5. 250
 
32.






33. Pada umumnya dilihat dari kedudukan arbornya, mesin frais terdiri dari kecuali………….
a. Mesin frais vertical                               
b. Mesin frais horisontal               
c. Mesin frais universal
d. Mesin frais tangensial
e. Mesin frais universal vertical    
Untuk membuat alur seperti gambar disamping, dengan menggunakan cutter......
a.       End Mill
b.      T – Slot
c.       Slot Drill
d.      Ekor Burung
e.       Face mill
 
34.









35. Yang termasuk bahaya resiko manusia adalah…………………
  1. Bahaya-bahaya biologi, kimia, ruang kerja, suhu, kualitas udara
  2. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual, peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan
  3. Kejahatan di tempat kerja, termasuk kekerasan, sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya
  4. Peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan, getaran, factor ergonomic
  5. Panas/termal, cahaya dan   pencahayaan.
36. Ada lima hal yang harus selalu diperhatikan  untuk kerja pemesinan ialah kecuali……………………….
a.       Mentaati  SOP  Pekerjaan dan K3
b.      Mesin  harus selalu bersih dan siap pakai,
c.       Penguasaan mesin ,cara menggunakan,memilih Speed  dan Feed
d.      Memilih Peralatan yang sesuai dengan benda kerja,
e.       Mengenal masalah-masalah dan kesulitan dalam membaca gambar dan mengoperasikan alat ukur serta pekerjaan pembubutan dan cara pemecahannya
37. Beberapa sumber yang berakibat adanya faktor – faktor yang membuat suatu proses pengukuran menjadi tidak teliti dan tidak tepat adalah seperti pernya-nyataan di bawah ini , kecuali………………..
a.       Alat ukur
b.      Benda ukur
c.       Posisi pengukuran
d.      Lingkungan 
e.                   Produk ( merk ) alat ukur
38. . Rumus menentukan diameter lubang ulir adalah………………
a. Dp = Dl + K                              c. Dl = Dn – 10% K                e. Dl = Dn - K
b. Dl = Dn + K                              d. Dl = Dp – K
39. Ulir yang digunakan untuk mengikat yang jarang dilepas adalah
      a. ulir segi empat               d. ulir ganda
      b. ulir segitiga                    d. ulir tunggal
      c. ulir betris          
40. Gambar disamping  adalah :
                                                        a. face Plate    b. Kacamata jalan   c.  Plat pembawa
                                                                                                
                                                        d.   Lathe dog     e. mandril



                       

SOAl ILMU LOGAM


Kerjakan soal di bawah ini dengan tepat!
1.       Logam yang tahan terhadap panas disebut logam….
2.       Logam tanpa campuran sudah dapat digunakan sebagai bahan teknik disebut…
3.       Logam  ferro disebut juga dengan ……
4.       Pembenahan bijih-bijih juga disebut dengan…..
5.       Pelarutan bijih-bijih dengan bahan kimia sesuai dengan jenis logam dinamakan  proses…..
6.       Proses pemurnian  bijih besi dengan cara pemanasan  dinamakan proses…
7.       Lapisan konvertor Bessemer terbuat dari…       bersifat…..   proses Bessmer juga disebut …..
8.   Arti dari AISI _ SAE B 2087 adalah ....
9. Ciri - ciri dari Baja Widia adalah ....
10.Mengapa anda sampai ikut remidi?



 

AVOMETER


Cara Menggunakan Multimeter
July 30, 2010 by Drs. M. Hariyono,M.Pd
Skala Multimeter
Cara menggunakan Multimeter
1.      Mengukur tegangan DC
o    Atur Selektor pada posisi DCV.
o    Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
o    Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak  rusak.
o    Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe  warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
o    Baca hasil ukur pada multimeter.
2.      Mengukur tegangan AC
o    Atur Selektor pada posisi ACV.
o    Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
o    Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
o    Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
o    Baca hasil ukur pada multimeter.
3.      Mengukur kuat arus DC
o    Atur Selektor pada posisi DCA.
o    Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.
o    Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.
o    Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat  pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti  kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.
o    Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
o    Baca hasil ukur pada multimeter.
4.      Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap
o    Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o    Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
o    Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur
o    Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
o    Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.
5.      Mengukur nilai hambatan sebuah resistor variabel (VR)
o    Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o    Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.
o    Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka  pengali sesuai batas ukur.
o    Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
o    Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR.
6.      Mengecek hubung-singkat / koneksi
o    Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o    Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu).
o    Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel/terminal yang akan dicek koneksinya.
o    Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya.
o    Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau  terminal tersebut putus.
7.      Mengecek diode
o    Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o    Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
o    Hubungkan  probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.
o    Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek, led akan menyala.
o    Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar  5-20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk berarti dioda  rusak putus.
o    Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda.
o    Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti  dioda baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus  katoda-anoda.
8.      Mengecek transistor NPN
o    Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o    Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
o    Hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor .
o    Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti  transistor rusak putus B-C.
o    Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (+)  pada basis dan probe (-) pada kolektor.
o    Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.

o    Hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
o    Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar  5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti  transistor rusak putus B-E.
o    Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
o    Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
o    Hubungkan  probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.
o    Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
o    Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) padakolektor tidak diperlukan.
9.      Mengecek transistor PNP
o    Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o    Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
o    Hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.
o    Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.
o    Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor.
o    Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
o    Hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
o    Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.
o    Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
o    Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
o    Hubungkan  probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor.
o    Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
o    Note : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak diperlukan.
10. Mengecek Kapasitor Elektrolit (Elko)
o    Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
o    Pilih skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.
o    Hubungkan  probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko.
o    Pastikan jarum multimeter bergerak kekanan sampai nilai tertentu (tergantung nilai elko) lalu kembali ke posisi semula.
o    Jika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko bocor.
o    Jika jarum tidak bergerak maka elko kering / tidak menghantar.